Senin, 16 Februari 2009

Rakyat Sumsel Terus Menderita

Surat Kepada Rakyat Palembang

Salam,

Kepada Rakyat Indonesia

Para Tokoh, Bapak, Ibu, Pemuda Pemudi, Mahasiswa, Pegawai, Buruh, Pedagang, Petani, Seniman, Pengusaha,

Kerja atau Hidup gratis

“Negeri Kita Kaya” semua kita mengakuinya. Banyak sumber alam sebagai sumber penghidupan ; Air, Hutan, Tambang, Minyak, Gas. Banyak pabrik dan perusahaan besar. Kenyataannya, sampai hari ini kita dihadapkan dalam situasi yang rumit; Terjebak Globalisasi, nyaris tanpa perlawanan;

² Negeri Penghutang terbesar di dunia. Mata uang diatur tidak naik bahkan melorot. BBM naik dan langka; Nelayan tidak bisa melaut dan harga jual ikan turun. Petani menjerit karena harga jual murah gabah, karet, kopi, lada, padi. Ongkos Transportasi naik terus, harga barang juga naik terus. Penghidupan Rakyat tekor.

² Hukum tidak adil, Kasus Pejabat jarang tuntas, kasus rakyat di kupas tuntas.

² Pejabat Negara “banyak” kasus; korupsi, asusila, merajalela, semena mena terhadap Rakyat, yang seharusnya melayani malah memberati Rakyat, jadi beban. Pajak terus ditagih setiap Rakyat belanja barang, makanan, bepergian, sekolah, obat obatan. administrasi pemerintah lambat dan selalu ‘ada biaya’. Penggusuran dimana mana; didesa dan kota. Pembangunan Investasi Pemerintah dan swasta (dalam negeri & asing) menggusur lahan hidup Rakyat; kebun, rumah, tempat dagang. Banyak proyek “asal jadi”, tidak sesuai harapan alasan pembangunan karena semata untuk “cari untung” dan menjaga popularitas untuk kelanggengan kekuasaan. Rakyat ditipu.

² Berita buruk; Banyak Rakyat miskin. Adanya Rakyat meninggal dunia kehabisan nafas, diinjak injak karena rebutan sedekah dan zakat saat Perayaan Hari Raya, Bayi kurang gizi , demam berdarah, kena “flu burung”.

² Reformasi menjadi “repot mencari nasi”. Rakyat antri BBM, pekerjaan, sembako. dimana mana orang rebutan antri bahan hidup . Banyak ekspor ke luar negeri tapi Negeri Bangkrut. Hutan kita habis, BBM mahal, harga mahal, Bencana dimana-mana.

² Pemimpin kita tidak mampu mengulang masa gemilang kejayaan bangsa dimata dunia; Sebaliknya justru sejarah baru bangsa kita; TKI (Tenaga Kerja Indonesia), TKW yang dinistakan di negeri orang. Pemerintah tidak mampu garang dan tegas atas perbuatan Zionisme, Kapitalisme, Imperialisme atas bangsa lain di dunia ini. Penguasa “hanya” mampu membuat aturan dan system hukum yang semata untuk kepentingan keberlanjutan eksploitasi atas Sumber Sumber Kehidupan Rakyat di negeri ini.

Sekolah dan berobat gratis adalah bagian ciri wujud negara sejahtera sebagai alternatif menuju keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Harapan kita, gratis tanpa adanya pembedaan, memutuskan kesenjangan social. Bukan Cuma jargon ‘Gratis’ saja. Gratis sector pendidikan, artinya tidak ada lagi pungutan biaya buku, SPP, dan iuran lainnya. Gratis sector kesehatan artinya tidak ada biaya rawat inap, obat-obatan, administrasi dan lainnya, tanpa memandang jenis penyakit, termasuk operasi dan melahirkan. Stop pungutan di dunia pendidikan dan kesehatan. Gratis senyuman, sambutan ramah, sigap dan beretika para perawat, bidan, dokter, guru, dan petugas di sector pendidikan dan kesehatan.

Selain itu, tentu bukan Cuma Sekolah dan berobat yang kita butuhkan. Kita juga butuh keseimbangan dan kelestarian hidup. Lingkungan yang sehat, Upah kerja yang layak, harga jual yang tinggi, harga beli yang murah.. untuk terciptanya Hidup Layak !!! karena dengan hidup layak maka tidak akan ada lagi penggusuran, penangkapan terhadap pedagang Kaki Lima (K-5), pelaku kriminal, gelandangan, Pekerja Komersial aSusila.

Hidup Sehat dan Cerdas, Upah kerja yang layak adalah Modal Hidup Sejahtera dan Berkelanjutan. Melapangkan jalan kita untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan berfikir maju. Dengan begitulah maka Rakyat dapat dikatakan Sejahtera, Bangsa ini dapat Maju !!!. Hal itu membutuhkan system yang dibentuk dan dijalankan oleh orang yang memiliki visi Rakyat. Melaksanakan amanat dan mandat dalam rangka mewujudkan cita cita Rakyat Bangsa Indonesia yang termuat dalam Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

2009, Saya maju sebagai calon legislatif DPRD Kota Palembang dengan no. urut 1 dapil 1 (Kemuning, Ilir Timur 1, Sukarame, Alang Alang Lebar) bersama para sahabat; 2. Amiruddin Cholidi, SH 3. Rohana, 4. Alexander Hamidi, SH, 5. Barry Franjaya bersama partai No. 26 PNBK (Partai Nasionalis Benteng Kerakyatan) INDONESIA, dengan keyakinan bahwa PNBK diurus dan didirikan oleh orang orang yang sadar akan tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh Bangsa & Rakyat Indonesia, Berjiwa besar serta berkeyakinan atas pilihan dan resiko perjuangan.

Semoga kepercayaan yang diemban mampu mengantar kami pada legalitas untuk melakukan perombakan secara massif dan mendasar atas system Negara yang selama ini tidak berpihak pada kepentingan Rakyat. Berikanlah kekuatan kepada PNBK INDONESIA agar dapat menjadi Partai yang benar, menjadi partai Rakyat yang bergerak dan bermanuver berdasarkan inisiatif, aspirasi dan partisipasi Rakyat.

Jadikanlah saya dan kami semua para kader 26. PNBK INDONESIA yang bertarung dalam perebutan kursi legislatif ini sebagai ’ABDI”-Mu. Bekerja, mengabdi dengan Tuannya. Tuan adalah Rakyat. Abdi manut pada Tuannya, sebagai “bayaran” atas amanah Tuan. Tentu saja sebagai Abdi, saya tidak akan mau bekerja pada kepentingan segelintir ‘Tuan” untuk menumbalkan kemaslahatan banyak “Tuan”; Rakyat Indonesia, Rakyat Kota kita.

INGATKAN !!! jika saya lalai HUKUMLAH !!! sebagai balasan terhadap saya jika saya ingkar, melakukan pehisapan, penipuan, dan perampasaan atas HAK HAK RAKYAT INDONESIA.

Untuk itu mari kita secara bersama sama menjadi “penggerak” perubahan menyeluruh dan mendasar di Indonesia. Mari berjuang, bergerak dengan YAKIN dan IKHLAS. Karena dengan keyakinan dan keikhlasan kita. Yakin bahwa dengan bersatu padu kita dapat mengalahkan kekuatan “Pemodal besar”, Yakin bahwa dengan bersatu padu kita dapat mengalahkan para Rentenir, Makelar, dan Calo yang menipu dan menghisap kehidupan kita. Yakin, akan tiba waktunya dari setiap perbuatan kita akan mendapatkan “Imbalan”,terwujudnya Cita Cita kita, segenap Rakyat dan Bangsa Indonesia “Tanah Air Kita, Masa Depan Kita”.

Mari bergerak dengan ikhlas. Sebar luaskan semaian biji perlawanan kita terhadap penindasan. Kibarkan atribut dan symbol perlawanan disekitar kita. Satukan suara dan gerak langkah kita. Raih kemenangan sebesar besarnya, Jaga “Maklumat Suara” kita agar tidak “Lenyap” dan dijadikan “barang curian” oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Penyair Wiji Tukul pernah bilang “1 orang bawa 5”, Rakyat yang “satu” dapat merobohkan tembok batu kekuasaan. Walaupun atas syairnya Wiji Tukul harus “hilang tanpa nisan”. Keikhlasan kita atas hilangnya Wiji Tukul dan Para pejuang demokrasi Rakyat dengan ikhlas “kita bayar” dengan perlawan kita terhadap segala bentuk penindasan atas Nilai Nilai Kemanusiaan. Kita rebut kembali Harkat dan Martabat Rakyat dan Bangsa Indonesia. Wassalam,

Palembang, 2 Februari 2009

Hormat Saya

Rustandi Adriansyah

Caleg DPRD Kota Palembang

No. 26 PNBK INDONESIA

No. urut 1

Dapil 1 (Kemuning, IT 1, Sukarame, AAL)

Kerja atau Hidup Gratis